Rabu, 18 September 2019

#7


"ijinkan setiap hati dan raga kita berpelukan dengan proses yang semestinya, serta biarkan ia menjadi alasan munculnya mahakarya, lantas jangan halangi dia untuk mengiringi apa yang telah ia capai. Kadang tidak berhasil memulai bukan berarti ia terhenti, ketika pilihan harus diselaraskan, tak semua wajib untuk menjadi persinggahan, kadang cukup memilih satu yang disitu kamu berdiri tanpa ragu. Jikalau terpaksa harus banyak, buat dirimu merasa begitu jenak. Selamat bernafas untuk setiap proses yang ingin kau buat selaras."

Tempat berteduh dalam medan perang


Kadang tertampar membuat kita sadar, tidak semua keinginan adalah ingin mengenai kebaikkan, tak jarang dia ternodai oleh emosi yang menciderai sebuah tujuan. Berangkat dari tujuan yang tidak bernyawa, sama saja,! Kelak tak ada bagian yang bisa kau hidupkan. Sederhana bisa menjadi hal yang bermakna, jika ia bergandengan dengan ketulusan jiwa. Akhir adalah mengenai awal yang pernah terukir. Tak ada yang mampu pegang penuh pada cahaya, lantas tak semua jalan mampu kita terangkan, dan beriringan denganya tak ada cara untuk membahagiakan semua.


Tak ada mengenai karamnya mimpi, ketika satu hal tidak bisa untuk dimulai. Karena jalanya bermacam-macam, satu tertutup lantas bukan menjadi hal yang terlalu mengancam. Mungkin suatu saat nanti, yang tertutup hari ini bisa saja ia mendekat tanpa sengaja, toh, jika seandainya tidak bisa bukan berarti hidup tak lagi bernada. Hidupmu terlalu biasa jika hanya tergantung pada satu nada yang sama, buat ia beragam hingga tidak alasan kamu untuk diam, ketika yang sebagian kau rasa karam.


dot’7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#9

“ Besabar itu tak ada ujungnya, jika kau masih merasa ada batasnya, sungguh sabarmu masih dalam tanda tanya. Segala mimpi yang tak kunjung...