“Cinta bak sebuah sirkus, teramat
mengejutkan, terlalu sering menegangkan. Bagi yang nyaman akan membuat senang,
bagi yang trauma tak ada kata datang untuk yang kedua. Jika yang pertama nihil
akan tawa, mengapa harus ada pertemuan selanjutnya”
senja diujung kisah
Jika
berani mengatakan pertemuan, berarti harus berani untuk saling menjatuhkan.
Menjatuhkan hati kadang tak perlu pertimbangan sana-sini apalagi perihal
materi, yang terpenting adalah kesucian dari masing-masing hati. Saling
berkomitmen untuk tidak menyakiti, selalu menjaga walau tak selalu intens
bersama. Disaat ada dua insan yang memutuskan menjalin ikatan, disitu serial
sirkus mulai ambil bagian. Tidak jarang pemaparan akan fakta-fakta mengenai dia
yang teramat mengejutkan sedikit membuat hati semakin berbinar bahkan tak
jarang mengikis sedikit rasa untuk pudar.
Terus berjalan bukan berarti tanpa
rintangan, kadang alasan untuk tidak saling meninggalkan bukan karena nyaman
dengan kesempurnaan, namun lebih tepatnya ingin belajar menerima kekurangan.
Tak jarang yang tidak nyaman akan dinyaman-nyamankan untuk mengelorakan kata
senang, namun jika terlalu lama drama tak jarang yang memutuskan melambaikan
tangan. Sekalinya pergi, kesan pertama bersama menjadi alasan untuk menolak
pertemuan selanjutnya. Begitulah kiranya cara kerja sang aktor sirkus cinta.
Dot’6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar