Kamis, 12 September 2019

#6


“Cinta bak sebuah sirkus, teramat mengejutkan, terlalu sering menegangkan. Bagi yang nyaman akan membuat senang, bagi yang trauma tak ada kata datang untuk yang kedua. Jika yang pertama nihil akan tawa, mengapa harus ada pertemuan selanjutnya”



senja diujung kisah

Jika berani mengatakan pertemuan, berarti harus berani untuk saling menjatuhkan. Menjatuhkan hati kadang tak perlu pertimbangan sana-sini apalagi perihal materi, yang terpenting adalah kesucian dari masing-masing hati. Saling berkomitmen untuk tidak menyakiti, selalu menjaga walau tak selalu intens bersama. Disaat ada dua insan yang memutuskan menjalin ikatan, disitu serial sirkus mulai ambil bagian. Tidak jarang pemaparan akan fakta-fakta mengenai dia yang teramat mengejutkan sedikit membuat hati semakin berbinar bahkan tak jarang mengikis sedikit rasa untuk pudar. 

Terus berjalan bukan berarti tanpa rintangan, kadang alasan untuk tidak saling meninggalkan bukan karena nyaman dengan kesempurnaan, namun lebih tepatnya ingin belajar menerima kekurangan. Tak jarang yang tidak nyaman akan dinyaman-nyamankan untuk mengelorakan kata senang, namun jika terlalu lama drama tak jarang yang memutuskan melambaikan tangan. Sekalinya pergi, kesan pertama bersama menjadi alasan untuk menolak pertemuan selanjutnya. Begitulah kiranya cara kerja sang aktor sirkus cinta.

Dot’6


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#9

“ Besabar itu tak ada ujungnya, jika kau masih merasa ada batasnya, sungguh sabarmu masih dalam tanda tanya. Segala mimpi yang tak kunjung...