“ Sendiri bukan kepastian untuk
lepas dari rasa sakit”
senja3
Sakit
tidak hanya terbangun ketika ada dua orang saling berselisihan. Sakit bukan
hanya sebab karena terpatahkan oleh adanya sebuah ikatan. Sakit bukan hanya
mereka yang bergandengan lantas memutuskan untuk tak lagi mengenggam. Sakit
bukan perihal hilangnya momen berduaan dua anak manusia dalam sebuah taman yang
penuh semai semerbak hati yang bermekaran. Sakit juga bisa perihal memendam,
akan perasaan yang tak bisa terdefinisikan dan sungguh akan terasa sakit tanpa
ada kesempatan untuk menggungkapkan. Rasa tidak terima terpangkas oleh
kenyataan bahwa sekedar menyapa saja tak ada kata yang tersedia. Begitulah
kiranya sakit bagi mereka yang merasa kuat memendamnya sendiri.
Kau kira mereka
yang sendiri tak ada rasa yang mencoba mereka bangun?,kau kira mereka yang
sendiri tak ada alasan untuk menyamai benih-benih rasa dihati?. Mereka bukannya
terlepas dari kata sakit, hanya saja ada sakit yang bukan karena pergejolakan
dua hati. Bukan pula sakit perihal alasan ‘ tidak ingin saling mengisi’. Bahkan
tidak juga mengenai sakit perihal hadirnya rasa baru dalam belahan jiwa sang
kandidat pahlawan yang dari awal berjanji menjadi pelengkapnya.
Semua bukan
perihal sakit mengenai ‘sebab olehnya’, namun mengenai sulitnya mengudarakan
apa yang dirasakan hingga sampai pada orang yang menjadi tujuan. Sekedar itu!.
Namun sungguh teramat sulit menerima rasa sakit yang tak bisa memudarkan setiap
perasaan. Sesunguhnya cinta yang tulus adalah disaat kita mampu memberi
sendirian tanpa harus diketahui oleh hati yang ditujukan, bahkan tanpa ada
harapan untuk mencipta kebersamaan. Sadar bahwa cinta adalah sebuah makna
‘memberi’, dan ‘memiliki’ adalah sebuah bonus.
Dot’3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar