Kamis, 03 Oktober 2019

#9


“ Besabar itu tak ada ujungnya, jika kau masih merasa ada batasnya, sungguh sabarmu masih dalam tanda tanya. Segala mimpi yang tak kunjung merapat hari ini jangan kau buat sedih hati, sungguh hiduplah sehari lagi, temukan kejutan-kejutan dilain hari. Waktu yang dekat belum tentu beriringan dengan waktu yang tepat.!“




Masih Menjelang Senja



Melangkah pelan-pelan jika tak ingin kunjung kelelahan, melangkah cepatpun tak ada masalah, toh lelah juga bagian dari anugrah. Kau tahu dibalik sedikitnya jeda (mungkin) adalah kode Tuhan mendekatkan kita pada cita-cita dan mimpi yang telah dengan sengaja masuk dalam rencana. Kau tahu?, mungkin ketika kita masih diijinkan untuk berkeluh kesah, disitulah tanda kita teramat banyak mendapatkan berkah, kitanya saja yang kadang terlalu angkuh dan kurang peka serta kurang menganalisis setiap rahmat-Nya. 

Semua hanya perihal sudut pandang, dan apa yang menjadi sudut pandang tergantung kebiasaan cara kita memandang. Jika hari ini kita masih diselimuti banyak misteri, bersabarlah.! Tuhan ada dibalik usahamu, Tuhan ada dibalik setiap harapanmu, entah terucap atau hanya terpendam, tenanglah Tuhan telah lebih dulu mengetahui segala harapmu. Tanpa kata meminta, Tuhan telah peka. 

Tanpa mengadahkan tangan, Tuhan telah hadir duluan, melukis setiap takdir yang tak akan pernah salah tujuan. Cukup berjalanlah, lelah istirahatlah. Jika bosan, ubah cara berjalan, namun jangan sampai ubah arah haluan. Hidup itu sederhana jika hanya dibayangkan, dan terlalu rumit jika dijalankan memang. Hehe. Sudah, hiduplah sekali lagi dan jangan buat segala mimpimu menjadi basi, dia adalah rancangan yang wajib untuk kau wujudkan.!

dot’9

Senin, 30 September 2019

#8


“ Kadang yang kau prioritaskan hanya perihal bahagia semata, tanpa berkaca dan tak pernah merasa, seringkali senyum dan segudang tawa adalah hasil dari luka yang telah kau cipta. Mengenaskan, jika kau beradu perasaan diatas rapuhnya hati orang yg dulu pikirannya pernah kau taruhkan sebuah harapan”
 

Senja yang kerap kali

Setiap kita yang lahir dari tubuh manusia, masih akan tetap mewarisi tabiat manusia, selalu teringin meraih segalanya, meraup tanpa merasa cukup. Bahkan mengenai cinta sekalipun, kadang kita tak pernah merasa apun, menyakiti lantas pergi, kemudian menebar harapan untuk terbukannya sebuah perasaan kembali, endingnya tak jarang pada kata usai. Begitulah ia terus menerus berputar, hingga ada sebuah hal, ataupun bahkan seseorang yang membasuh hatinya lembut, kemudian hasrat-hasrat menumbuhkan rasa sakit akan perlahan pudar.

Memang bukan jaminan seseorang menjadi alasan bersihnya sebuah nalar. Namun lagi-lagi cinta menduduki singgahsana tertingginya. Sudah, jangan pernah berlanjut membikin hati runyam, terlalu kasihan, karena kelak yang benar-benar jodohnya butuh banyak cara untuk mengobati setiap yang pernah terjadi. Memulailah kembali, berkelanalah pada jalan yang benar secara arah. Jika pada akhirnya kau menyadari belum terlalu paham mengenai cinta, yah sudah jangan bermain, cukup sementara sendiri, lantas temukan apa yang akan membuatmu tak terus menerus melukai hati. Jedalah sejenak, agar beberapa hati merasa jenak.!

dot’8
 


Rabu, 18 September 2019

#7


"ijinkan setiap hati dan raga kita berpelukan dengan proses yang semestinya, serta biarkan ia menjadi alasan munculnya mahakarya, lantas jangan halangi dia untuk mengiringi apa yang telah ia capai. Kadang tidak berhasil memulai bukan berarti ia terhenti, ketika pilihan harus diselaraskan, tak semua wajib untuk menjadi persinggahan, kadang cukup memilih satu yang disitu kamu berdiri tanpa ragu. Jikalau terpaksa harus banyak, buat dirimu merasa begitu jenak. Selamat bernafas untuk setiap proses yang ingin kau buat selaras."

Tempat berteduh dalam medan perang


Kadang tertampar membuat kita sadar, tidak semua keinginan adalah ingin mengenai kebaikkan, tak jarang dia ternodai oleh emosi yang menciderai sebuah tujuan. Berangkat dari tujuan yang tidak bernyawa, sama saja,! Kelak tak ada bagian yang bisa kau hidupkan. Sederhana bisa menjadi hal yang bermakna, jika ia bergandengan dengan ketulusan jiwa. Akhir adalah mengenai awal yang pernah terukir. Tak ada yang mampu pegang penuh pada cahaya, lantas tak semua jalan mampu kita terangkan, dan beriringan denganya tak ada cara untuk membahagiakan semua.


Tak ada mengenai karamnya mimpi, ketika satu hal tidak bisa untuk dimulai. Karena jalanya bermacam-macam, satu tertutup lantas bukan menjadi hal yang terlalu mengancam. Mungkin suatu saat nanti, yang tertutup hari ini bisa saja ia mendekat tanpa sengaja, toh, jika seandainya tidak bisa bukan berarti hidup tak lagi bernada. Hidupmu terlalu biasa jika hanya tergantung pada satu nada yang sama, buat ia beragam hingga tidak alasan kamu untuk diam, ketika yang sebagian kau rasa karam.


dot’7

Selasa, 17 September 2019

Dalam Penjara Intelektual



Dalam Penjara Intelektual
D406, 15 September 2019



Kadang kamu bingung menegenai arah kaki
Kapan ia akan melangkah
Kemana ia akan berjelajah
Serta bagaimana cara agar tidak menyerah

Dalam jiwa yang tak kuat
Dalam jiwa yang tak pula penat
Ada jalan yang perlu kembali untuk diralat
Ada komitmen
Ada tanggung jawab
Ada ikhlas
Ada tenang
Semua terangkum dalam kata berjuang
Yang teramat perlu untuk diangkat
Serta ada kewajiban untuk merawat

Dalam ramai sepi ku rindu
Sebagian pada aku yang dulu
Namun juga mengenai aku dimasa nanti
Perihal itu bukan rindu yang aku sebut
Namun dalam ramai fikiran yang semrawut
Lagi-lagi hari ini seringkali terlalu dikuasai
Oleh fikiran yang gambaran dimasa nanti

Dot_aksara

Kamis, 12 September 2019

#6


“Cinta bak sebuah sirkus, teramat mengejutkan, terlalu sering menegangkan. Bagi yang nyaman akan membuat senang, bagi yang trauma tak ada kata datang untuk yang kedua. Jika yang pertama nihil akan tawa, mengapa harus ada pertemuan selanjutnya”



senja diujung kisah

Jika berani mengatakan pertemuan, berarti harus berani untuk saling menjatuhkan. Menjatuhkan hati kadang tak perlu pertimbangan sana-sini apalagi perihal materi, yang terpenting adalah kesucian dari masing-masing hati. Saling berkomitmen untuk tidak menyakiti, selalu menjaga walau tak selalu intens bersama. Disaat ada dua insan yang memutuskan menjalin ikatan, disitu serial sirkus mulai ambil bagian. Tidak jarang pemaparan akan fakta-fakta mengenai dia yang teramat mengejutkan sedikit membuat hati semakin berbinar bahkan tak jarang mengikis sedikit rasa untuk pudar. 

Terus berjalan bukan berarti tanpa rintangan, kadang alasan untuk tidak saling meninggalkan bukan karena nyaman dengan kesempurnaan, namun lebih tepatnya ingin belajar menerima kekurangan. Tak jarang yang tidak nyaman akan dinyaman-nyamankan untuk mengelorakan kata senang, namun jika terlalu lama drama tak jarang yang memutuskan melambaikan tangan. Sekalinya pergi, kesan pertama bersama menjadi alasan untuk menolak pertemuan selanjutnya. Begitulah kiranya cara kerja sang aktor sirkus cinta.

Dot’6


#5


“Bila hari ini aku bukan seseorang yang terlintas dalam pikiran, ijinkan aku belajar menjadi seseorang yang kelak sulit untuk kau lupakan”




senja di padang intelektual

          Pada masa ini mungkin aku hanya sebuah bayang-bayang bias yang sungguh kau hiraukan. Bahkan, aku bukan fajar yang selalu kau nantikan sebagai sebuah harapan. Bahkan aku juga bukan senja, yang selalu kau kagumi dalam setiap sorot jingganya. Takdir pula tak memberi isarat, yang ada hanya aku yang taramat berharap.
         
Jika hari ini aku tak sedikitpun memiliki ruang, aku tak menganggap bahwa aku sesuatu yang terbuang. Semesta akan terus menuntunku berjalan, bahwa aku teramat perlu melakukan perbaikan. Hingga suatu saat alam akan mengantarkan kita pada sebuah pertemuan.
         
Disitu mungkin aku tak lagi mengharap temu denganmu, dan tak sedikitpun terbayang kau menatapku rindu. Aku tak lagi mengebu seperti dulu untuk memilikimu. Namun, jika kau memilihku tak ada alasan untuk aku mencoba mengabaikan.


dot’5

#4


“Kamu yang mencoba jatuh cinta, siapkah patah untuk yang pertama kalinya?”




Senja dan Serambi

Pada dasarnya kamu asing perihal saling menukar rasa, siapkah untuk memberi ruang? Siapkah untuk sesuatu yang baru dengan berbagai macam kebahagian lantas juga permasalahan? Siapkah untuk setiap alasan? Baik alasan untuk selalu dalam perlindungan, atau justru tiba-tiba muncul alasan untuk harus siap ditinggalkan. Disaat kamu tak lagi sendirian, ada yang harus kau perhatikan, ada banyak alasan untuk kau juga tidak mengecewakan, banyak alasan pula untuk kau siap-siap saling merindukan.

Berpasangan adalah perihal kesiapan. Siap terhadap hal-hal yang kadang tidak sejalan dengan kemurnian pikiran. Karena perihal dua manusia yang sedang kasmaran, kadang logika tak menjadi dasar pemikiran akan permasalah yang datang dan menunggu untuk diselsaikan. 

Jatuh cintalah, namun jatuhlah dengan wajar dan ketika suatu saat ada cidera, kau tak perlu patah dengan teramat dahsyat. Buat kamu yang baru pertama ingin membangun rasa, jangan terlalu dalam,! cukup yang sedang-sedang saja. Tidak ada alasan yang perlu dijelaskan, kau hanya perlu duduk di atas asas kehati-hatian.


Dot’4

#9

“ Besabar itu tak ada ujungnya, jika kau masih merasa ada batasnya, sungguh sabarmu masih dalam tanda tanya. Segala mimpi yang tak kunjung...